Senin, 24 April 2017

Pertumbuhan Penduduk Dan Penyakit Yang Berkaitan Dengan Lingkungan Hidup

Pertumbuhan Penduduk dan Penyakit yang Berkaitan dengan Lingkungan Hidup.

Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk baik pertambahan maupun penurunannya. Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk. Kelahiran dan kematian dinamakan faktor alami sedangkan perpindahan penduduk adalah faktor non alami. Migrasi ada dua yaitu migrasi masuk yang artinya menambah jumlah penduduk sedangkan migrasi keluar adalah mengurangi jumlah penduduk. Migrasi itu biasa terjadi karena pada tempat orang itu tinggal kurang ada fasilitas yang memadai. Selain itu juga kebanyakan kurangnya lapangan kerja. Maka dari itu banyak orang yang melakukan migrasi. Karena itulah penduduk tidak akan jauh dengan masalah kesehatan atau penyakit yang melanda penduduk tersebut, dikarenakan lingkungan yang kurang terawat ataupun pemukiman yang kumuh,seperti limbah pabrik,selokan yang tidak terawat yang menyebabkan segala penyakit akan melanda para penghuni wilayah tersebut yang mengakibatkan kematian dan terjadi pengurangan jumlah penduduk. Untuk menjamin kesehatan bagi semua orang di lingkunan yang sehat, perlu jauh lebih banyak dari pada hanya penggunaan teknologi medikal, atau usaha sendiri dalam semua sektor kesehatan. Usaha-usaha secara terintegrasi dari semua sektor, termasuk organisasi organisasi, individu-individu, dan masyarakat, diperlukan untuk pengembangan pembangunan sosio-ekonomi yang berkelanjutan dan manusiawi, menjamin dasar lingkungan hidup dalam menyelesaikan masalah-masalah kesehatan. Seperti semua makhluk hidup, manusia juga bergantung pada lingkungannya untuk memenuhi keperluan-keperluan kesehatan dan kelangsungan hidup. Kesehatanlah yang rugi apabila lingkungan tidak lagi memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia akan makanan, air, sanitasi, dan tempat perlindungan yang cukup dan aman- karena kurangnya sumber-sumber atau distribusi yang tidak merata. Kesehatanlah yang rugi apabila orang-orang menghadapi unsur-unsur lingkungan yang tidak ramah- seperti binatang-binatang mikro, bahan-bahan beracun, musuh bersenjata atau supir-supir yang mabuk. Kesehatan manusia adalah keperluan dasar untuk pembangunan berkelanjutan. Tanpa kesehatan, manusia tidak dapat membangun apa pun, tidak dapat menentang kemiskinan, atau melestarikan lingkungan hidupnya. Sebaliknya, pelestarian lingkungan hidup merupakan hal pokok untuk kesejahteraan manusia dan proses pembangunan. Lingkungan yang sehat menghasilkan masyarakat yang sehat, sebaliknya lingkungan yang tidak sehat menyebabkan banyak penyakit. Kemampuan manusia untuk mengubah atau memoditifikasi kualitas lingkungannya tergantung sekali pada taraf sosial budayanya. Masyarakat yang masih primitif hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk memberi perlindungan pada masyarakat. Sebaliknya, masyarakat yang sudah maju sosial budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai taraf yang irreversible. Prilaku masyarakat ini menentukan gaya hidup tersendiri yang akan menciptakan lingkungan yang sesuai dengan yang diinginkannya mengakibatkan timbulnya penyakit juga sesuai dengan prilakunya tadi. Dengan demikian eratlah hubungan antara kesehatan dengan sumber daya social ekonomi. WHO menyatakan “Kesehatan adalah suatu keadaan sehat yang utuh secara fisik, mental dan social serta bukan hanya merupakan bebas dari penyakit”.Dalam Undang Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok- Pokok Kesehatan. Dalam Bab 1,Pasal 2 dinyatakan bahwa “Kesehatan adalah meliputi kesehatan badan (somatik),rohani (jiwa) dan sosial dan bukan hanya deadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan”. Definisi ini memberi arti yang sangat luas pada kata kesehatan. Keadaan kesehatan lingkungan di Indonesia masih merupakan hal yang perlu mendapaat perhatian, karena menyebabkan status kesehatan masyarakat berubah seperti: Peledakan penduduk, penyediaan air bersih, pengolalaan sampah,pembuangan air limbah penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah pemukiman, pelayanan kesehatan, ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai,penggundulan hutan dan banyak lagi permasalahan yang dapat menimbulkan satu model penyakit. Jumlah penduduk yang sangat besar 19.000 juta harus benar-benar ditangani masalah.pemukiman sangat penting diperhatikan. Pada saat ini pembangunan di sektor perumahan sangat berkembang, karena kebutuhan yang utama bagi masyarakat. Perumahan juga harus memenuhi syarat bagi kesehatan baik ditinjau dari segi bangungan, drainase, pengadaan air bersih, pentagonal sampah domestik uang dapat menimbulkan penyakit infeksi dan ventilasi untuk pembangunan asap dapur. Indonesia saat ini mengalami transisi dapat terlihat dari perombakan struktur ekonomi menuju ekonomi industri, pertambahan jumlah penduduk, urbanisasi yang meningkatkan jumlahnya, maka berubahlah beberapa indikator kesehatan seperti penurunan angka kematian ibu, meningkatnya angka harapan hidup (63 tahun) dan status gizi. Jumlah penduduk terus bertambah, cara bercocok tanam tradisional tidak lagi dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Dengan kemampuan daya pikir manusia, maka manusia mulai menemukan mesin-mesin yang dapat bekerja lebih cepat dan efisiensi dari tenaga manusia.


Sumber:
http://ekofitriyanto.wordpress.com/2011/11/15/pertumbuhan-penduduk- dan-penyakit- yang-
berkaitan-dengan- lingkungan/
http://next-timexxxx.blogspot.com/2010/08/pertumbuhan- penduduk-dan- penyakit-yang.html
http://xeroctxentral.blogspot.co.id/2011/12/pertumbuhan-penduduk- dan-penyakit- yang.html

Perkembangan Penduduk Di Indonesia

A.  Latar Belakang
Penduduk adalah orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung,
negara, dan pulau) yang tercatat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku di
tempat tersebut. Berdasarkan tempat lahir dan lama tinggal penduduk suatu daerah dapat
dibedakan menjadi empat golongan, yaitu penduduk asli, penduduk pendatang, penduduk
sementara, dan tamu. Penduduk asli adalah orang yang menetap sejak lahir. Penduduk
pendatang adalah orang yang menetap, tetapi lahir dan berasal dari tempat lain. Penduduk
sementara adalah orang yang menetap sementara waktu dan kemungkinan akan pindah ke
tempat lain karena alasan pekerjaan, sekolah, atau alasan lain. Adapun tamu adalah orang yang
berkunjung ke tempat tinggal yang baru dalam rentang waktu beberapa hari dan akan kembali
ke tempat asalnya.
Hal yang mendasari perkembangan penduduk di Indonesia adalah banyaknya masyarakat
yang menikahkan anaknya pada masih muda. Selain itu gagalnya program keluarga berencana
yang diusung oleh pemerintah untuk menekan jumlah penduduk. Akibat dari beberapa faktor
tersebut maka perkembangan  penduduk Indonesia menjadi tidak terkendali. Kemudian hal lain
yang disebabkan tidak terkendalinya perkembangan penduduk yaitu kemiskinan,
pengangguran, kriminalitas, gelandangan, anak jalanan, dan sebagainya. Selain itu permukiman
penduduk yang tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal karena lokasi dan lingkungan yang
kumuh dan berbahaya bagi anggota keluarga yang bersangkutan. Banyak penyakit yang
ditimbulkan karena lokasi tempat tinggal yang tidak layak dihuni. Sedangkan jika dilihat dari
mayoritas penduduk indonesia dalam hal pendapatan hidup masih dibawah standar atau bisa
dikatakan tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung
sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan “per waktu
unit” untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi
selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan
demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan
penduduk dunia
Dalam demografi dan ekologi, nilai pertumbuhan penduduk (NPP) adalah nilai
kecil dimana jumlah individu dalam buah populasi meningkat. NPP hanya merujuk pada
perubahan populasi pada periode waktu unit, sering diartikan sebagai presentase jumlah
individu dalam populasi ketika dimulainya periode. Ini dapat dituliskan dalam
rumus: P = Poe kt  . Cara yang paling umum untuk menghitung pertumbuhan penduduk adalah
rasio, bukan nilai. Perubahan populasi pada periode waktu unit dihitung sebagai persentase
populasi ketika dimulainya periode. Ketika pertumbuhan penduduk dapat melewati kapasitas
suatu wilayah atau lingkungan hasilnya berakhir dengan kelebihan penduduk.
Gangguan dalam populasi manusia dapat menyebabkan masalah seperti polusi dan
kemacetan lalu lintas, meskipun dapat ditutupi perubahan teknologi dan ekonomi. Wilayah
tersebut dapat dianggap “kurang penduduk” bila populasi tidak cukup besar untuk mengelola
sebuah sistem ekonomi. Saat ini percepatan pertumbuhan penduduk mencapai 1,3 persen per
tahun. Ini sudah mencapai titik yang membahayakan dan harus segera ditekan dengan
penggalakan program Keluarga Berencana (KB).
Jika upaya mengatasi laju pertumbuhan penduduk ini tidak dilaksanakan dengan sungguh-
sungguh, maka mustahil sasaran perbaikan kesejahteraan rakyat dapat tercapai. Oleh karena itu
kita memerlukan terobosan-terobosan baru untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk me
lalui  program-program yang sudah dicanangkan oleh pemerintah,seperti Keluarga Berencana
(KB). Bahkan Presiden pun ikut mengajak BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional) dan Pemda serta LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) untuk meningkatkan sosialisasi penyuluhan KB.

B.  Pertambahan Penduduk dan Lingkungan Pemukiman
Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki jumlah penduduk cukup padat.
Tidak bisa di pungkiri bahwa laju  pertumbuhan penduduk  Indonesia begitu pesat dan tidak
bisa di hindari, meskipun pemerintah telah melakukan upaya dan berbagai solusi serta berbagai
semboyan telah di tawarkan kepada masyarakat namun tetap saja laju pertumbuhan penduduk
tidak bisa terbantahkan. Meskipun solusi yang di tawarkan tidak sesuai dengan harapan
pemerintah, tapi setidaknya bisa mereduksi sebagian masalah yang ada. Penduduk merupakan
unsur penting dalam usaha untuk meningkatkan produksi dan mengembangkan kegiatan
ekonomi. Ada beberapa hal yang menyebabkan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sulit
untuk dihindari, di antaranya:
1.  Peningkatan angka kelahiran,
2.  Umur panjang,
3.  Penurunan angka kematian,
4.  Kurangnya pendidikan, pengaruh budaya
5.  Imigrasi dan emigrasi.
Dari segi ekonomi, pertumbuhan penduduk yang tinggi tetapi tidak diimbangi dengan
lapangan pekerjaan yang luas maka hal ini akan menimbulkan pengangguran di mana-mana dan
kemiskinan pun tercipta. Ini tentu saja akan mempengaruhi proses kehidupan di bidang lainnya.
Kebutuhan ekonomi yang tidak memadai juga dapat berpengaruh pada tingkat pendidikan dan
kesehatan seseorang. Bagaimana mau memperoleh pendidikan dan kesehatan yang layak, jika
untuk kebutuhan hidup sehari-haripun mereka susah mendapatkannya. Tak hanya berhenti di
situ saja, tingkat kriminalitas pun akan meningkat. Orang dalam kondisi lapar akan berbuat apa
saja yang penting kebutuhannya bisa terpenuhi. Ujung dari pertumbuhan penduduk yang tinggi
itu adalah menimbulkan kerusakan lingkungan dengan segala dampak yang menyertainya
seperti menurunnya kualitas pemukiman dan lahan yang ditelantarkan. Intinya, pertumbuhan
penduduk yang tinggi berpotensi menimbulkan kemiskinan dan menurunnya kesejahteraan
rakyat, sampai menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat menghambat
perkembangan  negara Indonesia.
Menurut Badan Pusat Statistik jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
menghuni Pulau Jawa termasuk Madura, jumlah penduduk terbanyak adalah propinsi Jawa
Barat sebanyak 43,02 juta, diikuti kemudian oleh Jawa Timut 37,48 juta, Jawa Tengah 32,38
juta, Banten 10,64 juta, DKI Jakarta 9,59 juta dan DIY sebanyak 3,46 juta orang. Namun
demikian angka laju pertumbuhan penduduk periode 2000-2010 ini yang tertinggi justru dicatat
oleh Papua yaitu 5,39% dan terendah propinsi Jawa Tengah sebesar 0,3%. Perkembangan lingkungan permukiman di daerah perkotaan tidak terlepas dari pesatnya
laju pertumbuhan penduduk baik karena faktor pertumbuhan penduduk secara alami serta
proses urbanisasi. Banyaknya pendatang dari luar kota yang jumlahnya banyak mendorong laju
pertumbuhan penduduk sehingga meningkatkan pemukiman padat penduduk.
Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang digunakan sebagai
tempat   tinggal   dari  sekelompok  manusia yang saling berinteraksi serta berhubungan setiap
hari dalam rangka untuk mewujudkan masyarakat yang tenteram, aman dan damai.
Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik yang berupa
kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai hunian dan tempat kegiatan
yang mendukung peri kehidupan dan penghidupan.
Pemukiman  adalah suatu struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat
berlindung, termasuk juga semua fasilitas dan pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang
berguna untuk kesehatan jasmani dan rokhani serta keadaan sosialnya, baik untuk keluarga
maupun individu.
Pemukiman atau perumahan sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi sosial,
pendidikan, tradisi atau kebiasaan, suku, geografi dan kondisi lokal. Selain itu lingkungan
perumahan atau pemukiman dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan
kualitas lingkungan perumahan tersebut antara lain fasilitas pelayanan, perlengkapan,
peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya kesehatan fisik, kesehatan mental,
kesehatan sosial bagi individu dan keluarganya. Ciri-ciri permukiman kumuh yang tampak pada
citra adalah mempunyai pola tidak teratur, rapat tidak ada jarak antar rumah, sebagian besar
rumah beratapkan asbes atau seng dan sebagian kecil beratapkan genteng.

C.  Pertumbuhan Penduduk 
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu
tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Misalnya pertumbuhan penduduk Indonesia dari tahun 1995 ke tahun 2000 adalah perubahan jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1995 sampai 2000. Selain merupakan sasaran pembangunan, penduduk juga merupakan pelaku pembangunan. Maka kualitas penduduk yang tinggi akan lebih menunjang laju pembangunan ekonomi. Usaha yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas penduduk melalui fasilitas pendidikan, perluasan lapangan pekerjaan dan penundaan usia kawin pertama. Di negara-negara yang anggaran pendidikannya paling rendah, biasanya menunjukkan angka kelahiran yang tinggi. Tidak hanya persediaan dana yang kurang, tetapi komposisi usia secara piramida pada penduduk yang berkembang dengan cepat juga berakibat bahwa rasio antara guru yang terlatih dan jumlah anak usia sekolah akan terus berkurang. Akibatnya, banyak negara yang sebelumnya mengarahkan perhatian terhadap pendidikan universitas, secara diam-diam mengalihkan sasarannya.
Helen Callaway, seorang ahli antropologi Amerika yang mempelajari masayakat buta huruf,
menyimpulkan bahwa perkembangan ekonomi dan perluasan pendidikan dasar telah memperluas jurang pemisah antara pria dan wanita. Hampir di mana-mana pria diberikan prioritas untuk pendidikan umum dan latihan-latihan teknis. Mereka adalah orang-orang yang mampu menghadapi tantangan-tantangan dalam dunia. Sebaliknya pengetahuan dunia ditekan secara tajam pada tingkat yang terbawah. Pertambahan penduduk yang cepat, lepas daripada pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantitas pendidikan, cenderung untuk menghambat perimbangan pendidikan. Kekurangan fasilitas pendidikan menghambat program persamaan/perimbangan antara laki-laki dan wanita, pedesaan dan kota, dan antara bagian masyarakat yang kaya dan miskin. Pengaruh daripada dinamika penduduk terhadap pendidikan juga dirasakan pada keluarga. Penelitian yang dilakukan pada beberapa negara dengan latar belakang budaya yang berlainan menunjukkan bahwa jika digabungkan dengan kemiskinan, keluarga dengan jumlah anak banyak dan jarak kehamilan yang dekat, menghambat perkembangan berfikir anak-anak, berbicara dan kemauannya, di samping kesehatan dan perkembangan fisiknya. Kesulitan orang tua dalam membiayai anak-anak yang banyak, lebih mempersulit masalah ini.Pertambahan penduduk yang cepat menghambat program-program perluasan pendidikan, juga mengarah pada aptisme di dunia yang kesulitan untuk mengatasinya.
1. Pertumbuhan Penduduk Terbagi Atas 2 Sebagai Berikut:
a.    Pertumbuhan Penduduk Alami
Pertumbuhan penduduk alami adalah selisih antara jumlah kelahiran dengan jumlah kematian. Rumus untuk menghitung pertumbuhan penduduk alami adalah:
L = jumlah kelahiran
M=jumlah kematian

b.    Pertumbuhan Penduduk Total
Berbeda dengan pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk total memperhitungkan migrasi (imigrasi dan emigrasi) Dengan rumus :
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi
Pertumbuhan penduduk digolongkan dalam kategori tinggi, sedang, dan rendah. Pertumbuhan penduduk tinggi jika lebih dari 2%, sedang jika 1% – 2%, dan rendah jika kurang dari 1%.



Sumber: 
http://veyliquid.blogspot.com/2009/11/pertumbuhan-penduduk- dan-penyakit- yang.html
http://gamapermana80.blogspot.com/2009/11/pertumbuhan-penduduk- dan-penyakit- yang.html
http://next-timexxxx.blogspot.com/2010/08/pertumbuhan- penduduk-dan- penyakit-yang.html
http://xeroctxentral.blogspot.co.id/2011/12/pertumbuhan-penduduk- dan-penyakit- yang.html