Pengertian
Pelapisan Sosial
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman
Soemardi dalam bukunya “Setangkai Bunga Sosiologi” pelapisan sosial dapat
diartikan sebagai pembedaan penduduk atau para warga masyarakat ke dalam kelas
secara bertingkat. Perwujudan adanya kelas-kelas tinggi dan kelas-kelas yang lebih
rendah di dalam masyarakat. Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang
akan selalu ditemukan dalam masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut
terdapat sesuatu yang dihargai.
Pengaruh pelapisan sosial merupakan
gejala umum yang dapat ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman.
Betapapun sederhananya suatu masyarakat gejala ini pasti dijumpai. Menurut
Aristoteles bahwa di dalam sebuah negara terdapat tiga unsur yaitu mereka yang
kaya sekali, mereka yang miskin dan mereka yang ada di tengah-tengahnya. Adam
Smith masyarakat dibagi ke dalam tiga jenis kategori yaitu orang-orang yang
hidup dari penyewaan tanah, orang-orang yang hidup dari upah kerja, dan dari
keuntungan perdagangan. Sedangkan menurut Thorstein Veblen masyarakat
dibagi ke dalam dua golongan yaitu yang pekerja, berjuang untuk mempertahankan
hidup dan golongan yang banyak mempunyai waktu luang karena kekayaannya.
Pernyataan tiga tokoh di atas membuktikan bahwa pada masa-masa disaat mereka
masih hidup dan dapat diduga pula pada masa-masa sebelumnya, orang-orang telah
meyakini adanya sistem pelapisan dalam masyarakat, yang didalam studi sosiologi
disebut pelapisan.
Adanya kelas yang tinggi dan kelas
yang rendah itu disebabkan karena di dalam masyarakat terdapat
ketidakseimbangan atau ketimpangan dalam pembagian sesuatu yang dihargai yang
kemudian menjadi hak dan kewajiban yang dipikul dari warga masyarakat ada
segolongan orang yang mendapatkan pembagian lebih besar dan ada pula
mendapatkan pembagian lebih kecil,
Terjadinya
Pelapisan Sosial
Terjadinya Pelapisan Sosial terbagi menjadi 2, yaitu:
· Terjadi
dengan sendirinya
Proses ini berjalan seiring dengan
pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan
tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya
oleh masyarakat, akan tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Oleh
karena itu sifat yang tanpa disengaja inilah yang membentuk lapisan dan dasar
dari pada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu, dan kebudayaan
masyarakat dimana sistem itu berlaku.
· Terjadi
dengan sengaja
Sistem pelapisan ini dengan sengaja
ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem ini ditentukan secara
jelas dan tegas adanya kewenangan dan kekuasaan yang diberikan kepada
seseorang.
Didalam
sistem organisasi yang disusun dengan cara sengaja, mengandung 2 sistem, yaitu:
1. Sistem Fungsional, merupakan
pembagian kerja kepada kedudukan yang tingkatnya berdampingan dan harus bekerja
sama dalam kedudukan yang sederajat.
2. Sistem
Skalar, merupakan pembagian kekuasaan menurut tangga atau jenjang dari bawah ke
atas.
Perbedaan sistem pelapisan dalam
masyarakat.
Masyarakat terdiri dari berbagai latar
belakang dan pelapisan sosial yang berbeda-beda. Pelapisan sosial merupakan
pemilah-milah kelompok sosial berdasarkan status, strata, dan kemampuan
individu tersebut yang terjadi secara alami didalam masyarakat. Terjadinya
pelapisan sosial berdasarkan adanya cara pandang masyarakat yang berbeda-beda
dengan dilatarbelakangi oleh status sosial, strata sosial dan kemampuan ekonomi
yang berbeda-beda.
KESAMAAN
DERAJAT DAN PERSAMAAN HAK
Sebagai
warga negara Indonesia, tidak dipungkiri adanaya kesamaan derajat antar
rakyaknya, hal itu sudah tercantum jelas dalam UUD 1945 dalam pasal ..
1.
Pasal 27
• ayat 1, berisi mengenai kewajiban dasar dan hak asasi yang
dimiliki warga negara yaitu menjunjung tinggi hukum dan pemenrintahan
• ayat 2, berisi mengenai hak setiap warga negara atas pekerjaan
dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan
2. Pasal 28, ditetapkan bahwa
kemerdekaan berserikat dan berkumpul, menyampaikan pikiran lisan dan tulisan.
3. Pasal
29 ayat 2, kebebasan memeluk agama bagi penduduk yang dijamin oleh Negara
4. Pasal
31 ayat 1 dan 2, yang mengatur hak asasi mengenai pengajaran.
Adapun perbedaan sistem pelapisan
dalam masyarakat.
·
Sistem pelapisan masyarakat tertutup
diantaranya, Kasta Brahmana (pendeta), Kasta Ksatria (golongan bangsawan),
Kasta Waisya (golongan pedagang), Kasta Sudra (golongan rakyat jelata) dan
Kasta Paria (golongan orang yang tidak memiliki kasta).
·
Sistem pelapisan masyarakat terbuka. Setiap
orang mempunyai kesempatan untuk menempati jabatan, jika orang tersebut
menpunyai kemampuan pada bidang tersebut.
·
Beberapa teori tentang pelapisan
masyarakat dicantumkan di sini :
1. Aristoteles
mengatakan bahwa di dalam tiap-tiap Negara terdapat tiga unsure, yaitu mereka
yang kaya sekali, mereka yang melarat sekali, dan mereka yang berada di
tengah-tengahnya.
2. Prof.
Dr. Selo Sumardjan dan Soelaiman Soemardi SH. MA. menyatakan bahwa selama di
dalam masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai olehnya dan setiap
masyarakat pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
3. Vilfredo Pareto menyatakan
bahwa ada dua kelas yang senantiasa berbeda setiap waktu yaitu golongan Elite
dan golongan Non Elite. Menurut dia pangkal dari pada perbedaan itu karena ada
orang-orang yang memiliki kecakapan, watak, keahlian dan kapasitas yang
berbeda-beda.
4. Gaotano
Mosoa dalam “The Ruling Class” menyatakan bahwa di dalam seluruh masyarakat
dari masyarakat yang kurang berkembang, sampai kepada masyarakat yang paling
maju dan penuh kekuasaan dua kelas selalu muncul ialah kelas pertama (jumlahnya
selalu sedikit) dan kelas kedua (jumlahnya lebih banyak).
5. Karl Mark
menjelaskan terdapat dua macam di dalam setiap masyarakat yaitu kelas yang
memiliki tanah dan alat-alat produksi lainnya dan kelas yang tidak mempunyainya
dan hanya memiliki tenaga untuk disumbangkan di dalam proses produksi.
Pengertian
Kesamaan Derajat
Kesamaan derajat adalah suatu sifat
yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat pada umumnya
timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan
kewajiban, baik terhadap masyarakat maupun terhadap pemerintah dan Negara. Hak
dan kewajiban sangat penting ditetapkan dalam perundang-undangan atau
Konstitusi. Undang-undang itu berlaku bagi semua orang tanpa terkecuali dalam
arti semua orang memiliki kesamaan derajat. Kesamaan derajat ini terwujud dalam
jaminan hak yang diberikan dalam berbagai faktor kehidupan.
Kesamaan derajat terjadi karena adanya
perbedaan kemampuan yang terjadi dalam bermasyarakat. Oleh sebab itu munculah
lapisan-lapisan yang dapat menyatukan hal yang awalnya berbeda kemudian menjadi
satu, hal tersebut tercantum dalam Undang-Undang 1945 tentang hak asasi
manusia.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
mempunyai hubungan, kedua hal ini berkaitan satu sama lain. Pelapisan sosial
berarti pembedaan antar kelas-kelas didalam kehidupan masyarakat yaitu antara
kelas tinggi dan kelas rendah, sedangkan Kesamaan derajat adalah sesuatu yang
membuat bagaimana semua masyarakat berada dalam kelas yang sama tidak ada
perbedaan kekuasaan dan memiliki hak yang sama sebagai warga negara, sehingga
tidak ada dinding pembatas antara kalangan atas dan kalangan bawah.
Peran
dan fungsi dari Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat bagi masyarakat
Konflik status dan peranan, sedang diadakan
pemilihan kepala desa baru dan yang menjadi salah satu kandidat dalam pemilihan
kepala desa tersebut adalah anak dari kepala desa yang lama. Dan sebelum kepala
desa yang baru terbentuk, kepala desa yang lama harus mengatur, menjaga, dan
berbuat adil dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa yang baru mulai dari
himbauhan kepada masyarakat agar memilih sesuai dengan hati nurani dan tidak
boleh terprovokasi. Itu adalah peranan yang wajib dilakukan sebagai kepala desa
namun disisi lain dia juga mempunyai status sebagai seorang bapak yang
mempunyai peranan untuk menjaga dan mendukung anaknya sehingga dari sini ada
konflik status namun pada kenyataannya yang kami teliti kepala desa tersebut
membantu anaknya dengan menghimbau masyarakat agar mendukung anaknya secara
diam-diam.
Konflik status tersebut dialami oleh
kepala desa dari strata paling atas di desa tersebut yang disebabkan karena dia
mempunyai peranan ganda sebagai ayah dan sebagai kepala desa dan mengakibatkan
kepala desa tersebut harus memenuhi kedua tuntutan itu. Dan dalam hal ini
kepala desa itu mendukung anaknya secara diam-diam agar dimata masyarakat
peranannya sebagai kepala desa dapat terlaksana dengan baik dan peranan sebagai
ayah juga terlaksana.
ELITE
DAN MASSA
Dalam
masyarakat tertentu ada sebagian penduduk ikut terlibat dalam kepemimpinan,
sebaliknya dalam masyarakat tertentu penduduk tidak diikut sertakan. Dalam
pengertian umum elite menunjukkan sekelompok orang yang dalam
masyarakat menempati kedudukan tinggi. Dalam arti lebih khusus lagi elite
adalah sekelompok orang terkemuka di bidang-bidang tertentu dan khususnya
golongan kecil yang memegang kekuasaan.
Dalam cara
pemakaiannya yang lebih umum elite dimaksudkan : “ posisi di dalam masyarakat
di puncak struktur struktur sosial yang terpenting, yaitu posisi tinggi di
dalam ekonomi, pemerintahan, aparat kemiliteran, politik, agama, pengajaran,
dan pekerjaan-pekerjaan dinas.” Tipe masyarakat dan sifat kebudayaan sangat
menentukan watak elite. Dalam masyarakat industri watak elitnya berbeda sama
sekali dengan elite di dalam masyarakat primitive.
Di dalam
suatu pelapisan masyarakat tentu ada sekelompok kecil yang mempunyai posisi
kunci atau mereka yang memiliki pengaruh yang besar dalam mengambil berbagai
kehijaksanaan. Mereka itu mungkin para pejabat tugas, ulama, guru, petani kaya,
pedagang kaya, pensiunan an lainnya lagi. Para pemuka pendapat (opinion leader)
inilah pada umumnya memegang strategi kunci dan memiliki status tersendiri yang
akhirnya merupakan elite masyarakatnya.
Ada dua
kecenderungan untuk menetukan elite didalam masyarakat yaitu : perama menitik
beratakan pada fungsi sosial dan yang kedua, pertimbangan-pertimbangan yang
bersifat mral. Kedua kecenderungan ini melahirkan dua macam elite yaitu elite
internal dan elite eksternal, elite internal menyangkut integrasi moral serta
solidaritas sosial yang berhubungan dengan perasaan tertentu pada saat tertentu,
sopan santun dan keadaan jiwa. Sedangkan elite eksternal adalah meliputi
pencapaian tujuan dan adaptasi berhubungan dengan problem-problema yang
memperlihatkan sifat yang keras masyarakat lain atau mas depan yang tak
tentu.Istilah massa dipergunakan untuk menunjukkan suatu
pengelompokkan kolektif lain yang elementer dan spotnan, yang dalam beberapa
hal menyerupai crowd,t etapi yang secara fundamental berbeda dengannyadalam
hal-hal yang lain. Massa diwakili oleh orang-orang yang berperanserta dalam
perilaku missal seperti mereka yang terbangkitkan minatnya oeleh beberap
peristiwa nasional, mereka yang menyebar di berbagai tempat, mereka yang
tertarik pada suatu peristiwa pembunuhan sebgai dibertakan dalam pers atau
mereka yang berperanserta dalam suatu migrasi dalam arti luas. Ciri-ciri massa
adalah :
1.
Keanggotaannya berasal dari semua lapisan masyarakat atau strata sosial,
meliputi orang-orang dari berbagai posisi kelas yang berbeda, dari jabatan
kecakapan, tignkat kemakmuran atau kebudayaan yang berbeda-beda. Orang bisa
mengenali mereka sebagai masa misalnya orang-orang yang sedang mengikuti
peradilan tentang pembunuhan misalnya malalui pers
2. Massa
merupakan kelompok yagn anonym, atau lebih tepat, tersusun dari
individu-individu yang anonym
3. Sedikit
interaksi atau bertukar pengalaman antar anggota-anggotanya
Kesimpulan
Pelapisan sosial bisa diartikan
sebagai pembedaan penduduk atau para warga masyarakat ke dalam kelas secara
bertingkat. Di dalam masyarakat terdapat pelapisan sosial yang akan selalu
ditemukan dalam masyarakat selama di dalam masyarakat tersebut terdapat sesuatu
yang dihargai. Pengaruh pelapisan sosial merupakan gejala umum yang dapat
ditemukan di setiap masyarakat pada segala zaman, betapapun sederhananya suatu
masyarakat gejala ini pasti dijumpai. Adanya kelas yang tinggi dan kelas yang
rendah disebabkan karena di dalam masyarakat terdapat ketidakseimbangan atau
ketimpangan dalam pembagian sesuatu yang dihargai yang kemudian menjadi hak dan
kewajiban yang dipikul dari masyarakat.
Kesamaan derajat adalah suatu sifat
yang menghubungankan antara manusia dengan lingkungan masyarakat pada umumnya
timbal balik, maksudnya orang sebagai anggota masyarakat memiliki hak dan
kewajiban, kesamaan derajat terjadi karena adanya perbedaan kemampuan yang
terjadi dalam bermasyarakat.
Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
mempunyai hubungan, kedua hal tersebut saling berkaitan. Pelapisan sosial
berarti pembedaan antar kelas-kelas didalam kehidupan masyarakat, sedangkan
Kesamaan derajat adalah sesuatu yang membuat bagaimana semua masyarakat berada
dalam kelas yang sama sehingga tidak ada dinding pembatas antar kelas
masyarakat.
Referensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar