Rabu, 25 Oktober 2017

Standarisasi ISO 9000, ISO 45001, dan ISO 14001

A.    ISO 9000
ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu organisasi internasional dibidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC 176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan untuk organisasi. Revisi terhadap standar ISO 9000 telah dilakukan pada tahun 1994 dan tahun 2000.
1. Adanya satu set prosedur yang mencakup semua proses penting dalam bisnis;
2. Adanya pengawasan dalam proses pembuatan untuk memastikan bahwa sistem menghasilkan produk-produk berkualitas;
3. Tersimpannya data dan arsip penting dengan baik;
4. Adanya pemeriksaan barang-barang yang telah diproduksi untuk mencari unit-unit yang rusak, dengan disertai tindakan perbaikan yang benar apabila dibutuhkan;
5.  Secara teratur meninjau keefektifan tiap-tiap proses dan sistem kualitas itu sendiri.
Sebuah perusahaan atau organisasi yang telah diaudit dan disertifikasi sebagai perusahaan yang memenuhi syarat-syarat dalam ISO 9001 berhak mencantumkan label "ISO 9001 Certified" atau "ISO 9001 Registered".
Sertifikasi terhadap salah satu ISO 9000 standar tidak menjamin kualitas dari barang dan jasa yang dihasilkan. Sertifikasi hanya menyatakan bahwa bisnis proses yang berkualitas dan konsisten dilaksanakan di perusahaan atau organisasi tersebut.
Walaupan standar-standar ini pada mulanya untuk pabrik-pabrik, saat ini mereka telah diaplikasikan ke berbagai perusahaan dan organisasi, termasuk perguruan tinggi dan universitas.
Kumpulan Standar dalam ISO 9000.
ISO 9000 mencakup standar-standar dibawah ini:
1.  ISO 9000 - Quality Management Systems - Fundamentals and Vocabulary: mencakup dasar-dasar sistem manajemen kualitas dan spesifikasi terminologi dari Sistem Manajemen Mutu (SMM).
2. ISO 9001 - Quality Management Systems - Requirements: ditujukan untuk digunakan di organisasi manapun yang merancang, membangun, memproduksi, memasang dan/atau melayani produk apapun atau memberikan bentuk jasa apapun. Standar ini memberikan daftar persyaratan yang harus dipenuhi oleh sebuah organisasi apabila mereka hendak memperoleh kepuasan pelanggan sebagai hasil dari barang dan jasa yang secara konsisten memenuhi permintaan pelanggan tersebut. Implementasi standar ini adalah satu-satunya yang bisa diberikan sertifikasi oleh pihak ketiga.
3.  ISO 9004 - Quality Management Systems - Guidelines for Performance Improvements: mencakup perihal perbaikan sistem yang terus-menerus. Bagian ini memberikan masukan tentang apa yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sistem yang telah terbentuk lama. Standar ini tidaklah ditujukan sebagai panduan untuk implementasi, hanya memberikan masukan saja.
Masih banyak lagi standar yang termasuk dalam kumpulan ISO 9000, dimana banyak juga diantaranya yang tidak menyebutkan nomor "ISO 900x" seperti di atas. Beberapa standar dalam area ISO 10000 masih dianggap sebagai bagian dari kumpulan ISO 9000. Sebagai contoh ISO 10007:1995 yang mendiskusikan Manajemen Konfigurasi dimana di kebanyakan organisasi adalah salah satu elemen dari suatu sistem manajemen.


B.    ISO 45001
Industri manufaktur dan jasa telah betrkembang begitu cepat, tentu saja standard terkait dengan kualitas barang dan jasa ikut berkembang, namun disisi lain dengan berkembangnya dunia industri tersebut, dibarengi dengan angka kecelakaan kerja yang terus meningkat.
menjawab permasalahan dalam perkembangan industri tersebut maka ISO menghadirkan satu standard baru, yang khusus menangani permasalahan terkait dengan kesehatan dan keselamatan karyawa.
Pengertian ISO 45001
ISO 45001 adalah standar internasional yang menetapkan standard atau persyaratan untuk kesehatan dan keamanan kerja /(SMK3) sistem manajemen K3, dengan panduan untuk penggunaannya, yang memungkinkan suatu organisasi untuk proaktif meningkatkan kinerja SMK3 dalam mencegah cedera dan sakit dan penyakit akibat kerja.
ISO 45001 ini dimaksudkan untuk dapat diterapkan untuk setiap organisasi terlepas dari ukuran, jenis dan sifat. Semua persyaratan dimaksudkan untuk diintegrasikan ke dalam proses manajemen organisasi sendiri, ISO 45001 memungkinkan suatu organisasi untuk dapat mengintegrasikan dengan sistem manajemen yang lain, seperti iso 9001 2015, iso 14001 2005, dan lain-lain.
Yang perlu dicatat adalah bahwa masing-masing negara aturan mengenai hukum yang harus juga ditaati oleh perusahaan dalam menjalankan perusahaannya disamping dari semua persyaratan yang diminta oleh iso 45001 ini.
Apa saja manfaat dari penerapan iso 45001 ini?
1.  Perusahaan dapat membangun proses yang sistematis untuk mengurangi angka kecelakaan kerja dan dapat memperhitungkan risiko dan bahaya, serta persyaratan hukum dan lainnya terkait dengan sistem manajemen K3.
2. Menentukan bahaya dan risiko yangberhubungan dengan kegiatannya dan berusaha untuk menghilangkan risiko dan bahaya tersebut.
3. Membangun pengendalian operasional untuk mengelola risiko dan bahaya, dan aspek hukum dan peraturan terkait dengan smk3
4.  Meningkatkan kesadaran mengenai risiko dan bahaya dalam lingkungan perusahaan.
mengevaluasi kinerja Sistem Manajemen K3 dan berusaha untuk memperbaikinya secara terus-menerus.
5. Pekerja memastikan mengambil peran aktif dalam hal SMK3 Dalam kombinasi langkah-langkah yang akan memastikan bahwa reputasi organisasi sebagai tempat yang aman untuk
kerja akan dipromosikan.
Selain itu dengan menerapkan SMK3 dapat memiliki manfaat langsung, seperti:
1. Meningkatkan kemampuannya untuk menanggapi isu-isu kepatuhan terhadap peraturan
2. Mengurangi biaya keseluruhan insiden
3. Mengurangi downtime dan biaya gangguan operasi
4. Mengurangi biaya premi asuransi
5. Mengurangi absensi dan karyawan dan tingkat turnover
6. Pengakuan karena telah mencapai standard internasional


C.    ISO 14001
Konteks
Konteks organisasi a#dalah lingkungan bisnis. Itu termasuk semua masalah, faktor, dan kondisi yang dapat mempengaruhi atau menjadi dipengaruhi oleh sistem manajemen lingkungan organisasi.
Pihak yang berkepentingan
Dalam konteks standar ISO 14001 ini, pihak yang berkepentingan adalah siapa saja yang dapat mempengaruhi, dipengaruhi oleh kinerja lingkungan organisasi.
Informasi terdokumentasi
Informasi terdokumentasi  mengacu pada informasi yang harus dikontrol dan dipelihara dan menengah pendukungnya. Informasi didokumentasikan bisa dalam format apapun dan di media apapun an bisa datang dari sumber manapun.
Informasi terdokumentasi mencakup informasi tentang  sistem manajemen lingkungan dan proses terkait. Ini  mencakup semua informasi yang diperlukan oleh organisasi untuk beroperasi dan semua informasi yang  mereka gunakan untuk mendokumentasikan hasil yang mereka capai (catatan).
Audit
Audit adalah proses pengumpulan bukti. Bukti digunakan untuk mengevaluasi seberapa baik kriteria audit terpenuhi. Audit harus objektif, tidak memihak, dan independen, dan proses audit harus baik sistematis dan didokumentasikan.
Kesesuaian
Pemenuhan  persyaratan (atau kewajiban kepatuhan).
Dalam konteks pengelolaan lingkungan, Anda dapat menyesuaikan (Atau sesuai) dengan persyaratan ISO 14001, Undang – Undang, Peraturan dan Persyaratan lainnya.  
Perbaikan terus-menerus
Dalam konteks standar EMS ini, perbaikan terus-menerus adalah seperangkat kegiatan berulang bahwa organisasi selalu meningkatkan kinerja  lingkungan mereka
Tindakan perbaikan
Tindakan perbaikan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah terulangnya ketidaksesuaian dengan menghilangkan penyebab atau penyebab dasar dari ketidaksesuaian yang ada.
Aspek lingkungan
Aspek lingkungan merupakan elemen atau karakteristik dari suatu kegiatan, produk, atau layanan yang berinteraksi atau dapat berinteraksi dengan lingkungan.
Dampak lingkungan
Dampak lingkungan adalah perubahan lingkungan yang disebabkan baik sebagian atau seluruhnya oleh satu atau lebih aspek lingkungan.
Sistem manajemen lingkungan
Sebuah sistem manajemen lingkungan (EMS) adalah merupakan sekumpulan elemen yang saling terkait atau berinteraksi yang  digunakan organisasi  untuk melaksanakan kebijakan lingkungan mereka, untuk mencapai ujuan lingkungan , untuk memenuhi kepatuhan lingkungan,  untuk mengatasi aspek  dan dampak lingkungan.
Kinerja lingkungan
Hasil yang dicapai setiap kali aspek lingkungan kegiatan, proses, produk, layanan, sistem, dan organisasi dikelola dan dikendalikan. Kinerja lingkungan ditingkatkan setiap kali aspek lingkungan dari kegiatan, proses, produk, layanan, sistem, dan organisasi dikelola dan dikendalikan dan setiap kali  dampak lingkungan yang merugikan berkurang. Anda dapat mengukur kinerja lingkungan dengan menggunakan indikator untuk membandingkan hasil Manajemen lingkungan terhadap tujuan lingkungan dan kebijakan lingkungan
(Atau kriteria lain yang sesuai).
Kebijakan lingkungan
Kebijakan adalah sebuah komitmen, arah, atau niat dan secara resmi dinyatakan oleh manajemen puncak organisasi. Kebijakan lingkungan harus membuat komitmen untuk melindungi lingkungan, untuk memenuhi semua kewajiban kepatuhan yang relevan, dan untuk  meningkatkan kinerja lingkungan
Pengukuran
Pengukuran adalah proses yang digunakan untuk menentukan nilai.
Pemantauan
Untuk memantau sarana untuk menentukan status dari suatu kegiatan, proses, atau sistem pada tahapan yang berbeda atau pada waktu yang berbeda.
Ketidaksesuaian
Ketidaksesuaian mengacu pada “tidak terpenuhinya  persyaratan”.



Salah satu perusahaan yang sudah menerapkan standarisasi ISO 9001 dan 14000 adalah PT. Krakatau Steel.


Sumber:
http://sertifikat-iso.com/category/iso-45001
http://sertifikat-iso.com/category/iso-14001
http://harvithokzr.blogspot.co.id/2017/05/perusahaan-yang-menerapkan-iso-9000-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/ISO_9000

Tidak ada komentar:

Posting Komentar